| | Hanya saja tradisi orang Arab pada perihal Jahiliyyah lepas mau melaksanakan aqiqahkan hanya untuk bayi laki-laki sekadar. Sementara itu cara mengaqiqahinya pun secara melumuri resam kambing di bayi mereka. Lalu sesudah Rasulullah SAW diutus, beliau tetap merelakan tradisi aqiqah itu terutama melakukannya dan menganjurkan kaum muslim guna melakukannya. Hanya saja Rasulullah mulai mengubah kebiasaan orang jahiliyah. Dari nun dahulu si bayi dilumuri darah sebagai hanya membabat dan memberinya nama. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa_i, Ibnu Majah dan Ahmad. "Semua keturunan bayi bakal tergadaikan beserta aqiqahnya pada hari ketujuh ia dilahirkan. |